Jumat, 23 Oktober 2015

KEWIRAUSAHAAN

Kewirausahaan adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian. Istilah kewirausahaan (entrepreneurship) berasal dari bahasa Perancis yag secara harfilah diterjemahkan sebagai “perantara”. Pada pertengahan istilah ini digunakan untuk menjelaskan orang-orang yang menangani proyek produksi berskala besar. Sedangkan kewirausahaan secara lebih luas didefinisikan sebagai proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memikul resiko finansial, psikologi, dan sosial yang menyertainya, serta menerima balas jasa moneter dan kepuasan pribadi.
Pada kwirausahaan terdapat 3 jenis perilaku yaitu memulai inisiatif, nebgorganisasi dan mereorganisasi mekanisme sosial/ekonomi untuk membuat sumber daya dan situasi dengan cara praktik, dan diterimanya resiko atau kegagalan. Kewirausahaan dunia modern muncul pertama kali diinggirs pada masa revolusi industri pada akhir abad ke-18. Masa tersebut merupakan era produksi dengan menggunakan mesin yang diawali dengan penemuan mesin uap oleh James Watt. Salah satu kunci penting pada kewirausahaan adalah inovasi. Wirausahaan revolusi Industri Inggris menunjukan kunci penting dalam membangun kepribadian- semangat industri.
Wirausahawan pada umumnya mempunyai sifat yang sama. Mereka adalah orang yang mempunyai tenaga, keinginan untuk terlibat dalam petualangan inovatif, keinginan untuk terlibat dalam petualangan inovatif, dan lain-lain. Menurut McClelland, karakteristik wirausahawan memiliki beberapa tipe yaitu:
1.  Keinginan untuk berprestasi yaitu penggerak psikologi utama yang memotivasi wirausahawan adalah kebutuhan untuk berprestasi, yang biasanya diidentifikasikan sebagai n Ach.
2.     Keinginan untuk bertanggung jawab yaitu wirausahawan menginginkan tanggung jawab pribadi bagi pencapaian tujuan.
3.  Preferensi kepada resiko-resiko menengah yaitu wirausahwan bukanlah penjudi mereka mempunyai tujuan-tujuan yang membutuhkan tingkat kinerja yang tinggi.
4.     Perspsi ada kemungkinan berhasil yaitu keyakinan pada kemampuan untuk mencapai keberhasilan adalah kualitas kepribadian wirausahwan yang penting.
5.    Rangsangan oleh umpan balik yi=aitu wirausahawan ingin mengetahui bagaimana hal yang sama mereke kerjakan, apakah umpan baliknya baik atau buruk.
6.  Aktivitas enerjik, wirausahawan menunjukan energi yang jauh lebih tingggi dibandingkan rata-rata orang.
7.  Orientasi kemasa depan yaitu wirausahwan melakukan perencanaan dan berpikir kedepan.
8.   Keterampilan dalam pengorganisasian yaitu wirausahwan menunjukan keterampilan dalam mengirganisasi kerja dan orang-orang dalam mencapai tujuan.
9.    Sikap terhadap uang yaitu keuntungan finansial adlaah nomer dua dibandingkan ari penting dari prstasi kerja mereka.
Peluang usaha baru akan mendatangkan berbagai jenis resiko. Resiko pertama bila ingin memulai bisnis baru yaitu dengan melihat tingkat n Ach. Adapun karakteristik wirausahwan sukses dengan n Ach tinggi yang akan memerikan pedoman bagi analisa sendiri.
1.      Kemampuan invatif
2.     Toleransi terhadap kemanduaan
3.     Keinginan untuk berprestasi
4.     Kemampuan perencanaan realistis
5.     Kepemimpinan terorientasi kepada tujuan
6.     Obyektivitas
7.     Tanggunng jawab pribadi
8.     Kemampuan beradaptasi
9.     Kemampuan sebagai pengorganisasi dan administrator.
McClelland mengemukakan terdapat tiga kebuthan dasar yang mempengaruhi pencapaian tujuan ekonomi. Kebutuhan tersebut adalah kebutuhan untuk berprestasi, n Ach; kebutuhan berafiliasi, n Afill; dan kebutuhan untuk berkuasa, n Pow. Kebutuhan berafiliasi adalah kebutuhan untu membentuk hubungan yang hangat dan bersahabat dengan orang lain—keinginan untuk diterima dan disukai. Kebutuhan untuk berkuasa menguraikan keinginan untuk mengendalikan cara-cara mempengaruhi orang lain, keinginan untuk mendominasi, untuk menyakinkan orang lain tentang kebenaran dari superioritas orang lain.
Keingintahuan dan minat pada apa yang terjadi didunia merangsang orientasi eksternal. Para wirausahawan menelusuri banyak sumber gagasan. Berikut ini adalah sumber gagasan sumber baru:
1.     Konsumen yaitu wirausahawan harus selalu memperhatikan apa yang menjadi keinginan konsumen atau memberi kesempatan kepada konsumen untuk mengungkapkan keinginan mereka
2.   Perusahaan yang sudah ada yaitu wirausahawan harus selalu memperhatikan dan mengevaluasi produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan yang sudah ada
3.    Saluran distribusi yaitu saluran juga merupakan sumber gagasan baru yang sangat baik karena kedekatan mereka dengan kebutuhan pasar
4.      Pemerintah merupakan sumber penyeimbang gagasan baru denan dua cara
5.  Penelitian dan pengembangan merupakan penelitian dan pengembangan sering menghasilkan gagasan produk baru atau perbaikan produk yang sudah ada
Tahap awal pertumbuhan, akan sangat membantu wirausahawan untuk mengetahui kepan keuntungan akan tercapai. Analisis pulang pokok adalah teknik untuk menentukan seberapa banyak satuan yang harus dijual atau seberapa banyak volume penjualan yang harus dicapai agar tercapai posisi pulang pokok. Ada beberapa unsur pokok dalam analisa pulang pokok:
1.      Biaya tetap adalah pengeluaran yang diadakan oleh organisasi tanpa melihat jumlah produk yang dihasilkan
2.     Biaa variabel adalah pengeluaran yang berfluktuasi dengan jumlah produk yang dihasilkan
3.     Biaya total adalah jumlah total biaya tetp dan biaya variabel yang berkaitan dengan produksi
4.     Pendapatan total adalah semua nilai rupiah penjualan yang terakumulasi dari penjualan produk
5.     Kentungan adalah jumlah pendapatan total yang melebihi biaya total dari produksi barang yang terjual
6.     Kerugian adalah jumlah pendapatan total yang melebihi biaya total dari produksi barang yang dijual
7.     Titik pulang pokok adalah situasi dimana pendapatan total organisasi sama denganbiaya totalnya
Dalam kewirausahawan terdapat kepemilikan perusahaan. Kepemilikan perusahaan pun terbagi menjadi 3 (tiga) bentuk. Yaitu kepemilikan tunggal, kongsi, dan perseroan.  Pemilikan tunggal (firma) merupakan bentuk organisasi bisnis kecil yang paling umum dan perusahaan ini dimiliki dan dijalankan oleh satu orang. Keuntungan dari kepemilikan tunggal yaitu organisasi informal sudah cukup, pemilik tidak perlu membagi laba dengan siapapun, tidak perlu berkonsultasi, dan lain-lain. Adapun kerugian yang terdapat pada kepemilikan tunggal yaitu pemilik tunggal mempunyai kewajiban tidak terbatas, mungkin modal yang tersedia lebih kecil, dan pemilik tunggal boleh jadi sukar mendapatkan pembiayaan jangka panjang.
    Kongsi dapat dirumuskan sebagai sebuah asosiasi dari 2 orang atau lebih, yaitu bertindak sebagai pemilik bersama dari sebuah bisnis. Keuntungan yang didapatnya yaitu formalitas hukum dan pengeluaran-pengeluaran lebih sedikit dibandingkan badan hukum yang lain, para rekan lebih bermotivasi untuk menerapkan kemampuan mereka sebaik-baiknya, kongsi lebih mudah mendapatkan modal, dan pengambilan keputusan lebih luwes. Adapaun kekurangannya yaitu harus terdapat kewajiban tak terbatas, kongsi akan berakhir kapan saja atau saat mendapatkan musibah, kepentingan pribadi seorang rekana sukar dihapuskan, dan lain-lain.
    Perseroan  merupakan jenis organisasi bisnis yang paling rumit. Perseroan dapat dirumuskan sebagai suatu diri buatan, tidak terlihat, tidak terwujud, dan hanya men rut hukum. Keuntungan yang didpat dari perseroan adalah kewajiban pemilik terbatas sesuai saham yang dimiliki, pemilikan dengan mudah dapat dipindahkan dari suatu ke orang lain, perseroan mempunyai eksistensi hukum yang terpisah, dan lain-lain. Kerugian pada perseroan adalah banyaknya peraturan yang harus diperhatikan, modal yang lebih besar, memiliki pajak, dan lain-lain.
  Pendirian perusahaan pastinya harus memiliki sumber daya manusia untuk memenuhi kebutuhan yang ada. Sumber daya manusia untuk bekerja disatiap perusahaan harus yang berkompeten, oleh karena itu perusahaan harus memilih dengan cara menyeleksi. Adapan proses seleksi yang dijalanka oleh perusahaan anatar lain
1.      Perekrutan
2.     Seleksi
3.     Pelatihan

4.     Penilaiankewira

Sumber: Wiratmo, Masykur. 1994. KEWIRAUSAHAAN. Yogyakarta: Gunadarma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar