Kewirausahaan adalah proses
mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi
tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam
menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah
penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian. Istilah kewirausahaan (entrepreneurship) berasal dari bahasa
Perancis yag secara harfilah diterjemahkan sebagai “perantara”. Pada
pertengahan istilah ini digunakan untuk menjelaskan orang-orang yang menangani
proyek produksi berskala besar. Sedangkan kewirausahaan secara lebih luas
didefinisikan sebagai proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan
menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memikul resiko finansial,
psikologi, dan sosial yang menyertainya, serta menerima balas jasa moneter dan
kepuasan pribadi.
Pada kwirausahaan terdapat 3
jenis perilaku yaitu memulai inisiatif, nebgorganisasi dan mereorganisasi
mekanisme sosial/ekonomi untuk membuat sumber daya dan situasi dengan cara
praktik, dan diterimanya resiko atau kegagalan. Kewirausahaan dunia modern
muncul pertama kali diinggirs pada masa revolusi industri pada akhir abad
ke-18. Masa tersebut merupakan era produksi dengan menggunakan mesin yang
diawali dengan penemuan mesin uap oleh James Watt. Salah satu kunci penting
pada kewirausahaan adalah inovasi. Wirausahaan revolusi Industri Inggris menunjukan
kunci penting dalam membangun kepribadian- semangat industri.
Wirausahawan pada umumnya
mempunyai sifat yang sama. Mereka adalah orang yang mempunyai tenaga, keinginan
untuk terlibat dalam petualangan inovatif, keinginan untuk terlibat dalam
petualangan inovatif, dan lain-lain. Menurut McClelland, karakteristik
wirausahawan memiliki beberapa tipe yaitu:
1. Keinginan untuk berprestasi yaitu penggerak
psikologi utama yang memotivasi wirausahawan adalah kebutuhan untuk
berprestasi, yang biasanya diidentifikasikan sebagai n Ach.
2. Keinginan untuk bertanggung jawab yaitu
wirausahawan menginginkan tanggung jawab pribadi bagi pencapaian tujuan.
3. Preferensi kepada resiko-resiko menengah yaitu
wirausahwan bukanlah penjudi mereka mempunyai tujuan-tujuan yang membutuhkan
tingkat kinerja yang tinggi.
4.
Perspsi ada kemungkinan berhasil yaitu keyakinan
pada kemampuan untuk mencapai keberhasilan adalah kualitas kepribadian
wirausahwan yang penting.
5. Rangsangan oleh umpan balik yi=aitu wirausahawan
ingin mengetahui bagaimana hal yang sama mereke kerjakan, apakah umpan baliknya
baik atau buruk.
6. Aktivitas enerjik, wirausahawan menunjukan energi
yang jauh lebih tingggi dibandingkan rata-rata orang.
7. Orientasi kemasa depan yaitu wirausahwan melakukan
perencanaan dan berpikir kedepan.
8. Keterampilan dalam pengorganisasian yaitu
wirausahwan menunjukan keterampilan dalam mengirganisasi kerja dan orang-orang
dalam mencapai tujuan.
9. Sikap terhadap uang yaitu keuntungan finansial
adlaah nomer dua dibandingkan ari penting dari prstasi kerja mereka.
Peluang usaha baru akan
mendatangkan berbagai jenis resiko. Resiko pertama bila ingin memulai bisnis
baru yaitu dengan melihat tingkat n Ach.
Adapun karakteristik wirausahwan sukses dengan n Ach tinggi yang akan memerikan pedoman bagi analisa sendiri.
1.
Kemampuan invatif
2.
Toleransi terhadap kemanduaan
3.
Keinginan untuk berprestasi
4.
Kemampuan perencanaan realistis
5.
Kepemimpinan terorientasi kepada tujuan
6.
Obyektivitas
7.
Tanggunng jawab pribadi
8.
Kemampuan beradaptasi
9.
Kemampuan sebagai pengorganisasi dan administrator.
McClelland mengemukakan terdapat
tiga kebuthan dasar yang mempengaruhi pencapaian tujuan ekonomi. Kebutuhan tersebut
adalah kebutuhan untuk berprestasi, n Ach;
kebutuhan berafiliasi, n Afill; dan
kebutuhan untuk berkuasa, n Pow. Kebutuhan
berafiliasi adalah kebutuhan untu membentuk hubungan yang hangat dan bersahabat
dengan orang lain—keinginan untuk diterima dan disukai. Kebutuhan untuk
berkuasa menguraikan keinginan untuk mengendalikan cara-cara mempengaruhi orang
lain, keinginan untuk mendominasi, untuk menyakinkan orang lain tentang
kebenaran dari superioritas orang lain.
Keingintahuan dan minat pada apa
yang terjadi didunia merangsang orientasi eksternal. Para wirausahawan
menelusuri banyak sumber gagasan. Berikut ini adalah sumber gagasan sumber
baru:
1. Konsumen yaitu wirausahawan harus selalu
memperhatikan apa yang menjadi keinginan konsumen atau memberi kesempatan
kepada konsumen untuk mengungkapkan keinginan mereka
2. Perusahaan yang sudah ada yaitu wirausahawan harus
selalu memperhatikan dan mengevaluasi produk atau jasa yang ditawarkan oleh
perusahaan yang sudah ada
3. Saluran distribusi yaitu saluran juga merupakan
sumber gagasan baru yang sangat baik karena kedekatan mereka dengan kebutuhan
pasar
4. Pemerintah merupakan sumber penyeimbang gagasan
baru denan dua cara
5. Penelitian dan pengembangan merupakan penelitian
dan pengembangan sering menghasilkan gagasan produk baru atau perbaikan produk
yang sudah ada
Tahap awal pertumbuhan, akan
sangat membantu wirausahawan untuk mengetahui kepan keuntungan akan tercapai. Analisis
pulang pokok adalah teknik untuk menentukan seberapa banyak satuan yang harus
dijual atau seberapa banyak volume penjualan yang harus dicapai agar tercapai
posisi pulang pokok. Ada beberapa unsur pokok dalam analisa pulang pokok:
1.
Biaya tetap adalah pengeluaran yang diadakan oleh
organisasi tanpa melihat jumlah produk yang dihasilkan
2.
Biaa variabel adalah pengeluaran yang berfluktuasi
dengan jumlah produk yang dihasilkan
3.
Biaya total adalah jumlah total biaya tetp dan
biaya variabel yang berkaitan dengan produksi
4.
Pendapatan total adalah semua nilai rupiah
penjualan yang terakumulasi dari penjualan produk
5.
Kentungan adalah jumlah pendapatan total yang
melebihi biaya total dari produksi barang yang terjual
6.
Kerugian adalah jumlah pendapatan total yang
melebihi biaya total dari produksi barang yang dijual
7.
Titik pulang pokok adalah situasi dimana
pendapatan total organisasi sama denganbiaya totalnya
Dalam kewirausahawan terdapat
kepemilikan perusahaan. Kepemilikan perusahaan pun terbagi menjadi 3 (tiga) bentuk.
Yaitu kepemilikan tunggal, kongsi, dan perseroan. Pemilikan tunggal (firma) merupakan bentuk
organisasi bisnis kecil yang paling umum dan perusahaan ini dimiliki dan
dijalankan oleh satu orang. Keuntungan dari kepemilikan tunggal yaitu
organisasi informal sudah cukup, pemilik tidak perlu membagi laba dengan
siapapun, tidak perlu berkonsultasi, dan lain-lain. Adapun kerugian yang
terdapat pada kepemilikan tunggal yaitu pemilik tunggal mempunyai kewajiban
tidak terbatas, mungkin modal yang tersedia lebih kecil, dan pemilik tunggal
boleh jadi sukar mendapatkan pembiayaan jangka panjang.
Kongsi
dapat dirumuskan sebagai sebuah asosiasi dari 2 orang atau lebih, yaitu
bertindak sebagai pemilik bersama dari sebuah bisnis. Keuntungan yang
didapatnya yaitu formalitas hukum dan pengeluaran-pengeluaran lebih sedikit
dibandingkan badan hukum yang lain, para rekan lebih bermotivasi untuk
menerapkan kemampuan mereka sebaik-baiknya, kongsi lebih mudah mendapatkan
modal, dan pengambilan keputusan lebih luwes. Adapaun kekurangannya yaitu harus
terdapat kewajiban tak terbatas, kongsi akan berakhir kapan saja atau saat
mendapatkan musibah, kepentingan pribadi seorang rekana sukar dihapuskan, dan lain-lain.
Perseroan
merupakan jenis organisasi bisnis yang
paling rumit. Perseroan dapat dirumuskan sebagai suatu diri buatan, tidak
terlihat, tidak terwujud, dan hanya men rut hukum. Keuntungan yang didpat dari
perseroan adalah kewajiban pemilik terbatas sesuai saham yang dimiliki,
pemilikan dengan mudah dapat dipindahkan dari suatu ke orang lain, perseroan
mempunyai eksistensi hukum yang terpisah, dan lain-lain. Kerugian pada
perseroan adalah banyaknya peraturan yang harus diperhatikan, modal yang lebih
besar, memiliki pajak, dan lain-lain.
Pendirian
perusahaan pastinya harus memiliki sumber daya manusia untuk memenuhi kebutuhan
yang ada. Sumber daya manusia untuk bekerja disatiap perusahaan harus yang
berkompeten, oleh karena itu perusahaan harus memilih dengan cara menyeleksi. Adapan
proses seleksi yang dijalanka oleh perusahaan anatar lain
1.
Perekrutan
2.
Seleksi
3.
Pelatihan
4.
Penilaiankewira
Sumber: Wiratmo, Masykur. 1994. KEWIRAUSAHAAN. Yogyakarta: Gunadarma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar