Jumat, 31 Oktober 2014

PEMBAHASAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I
PENDAHULUAN


1.1.          1.1        Latar Belakang
(Latar belakang ini menjelaskan tentang apa saja masalah yang dihadapi oleh penelitinya tersebut. Umumnya latar belakang ini terdiri dari beberapa paragraf, paragraf pertama menjelaskan tentang pendahuluan dan masalah yang ada pada penelitiannya tersebut. Paragraf kedua menjelaskan tentang metode ang digunakan pada penyelesaian tersebut. Danparagraf ketiga menjelaskan tentang pengaplikasian penelitian dan harapan yang diinginkan dari metodenya tersebut. Beikut ini adalah latar belakangnya).

Informasi merupakan suatu hal yang penting dan berguna untuk aktivitas sehari-hari manusia. Salah satu hal yang sangat memerlukan informasi yaitu dalam kegiatan produksi. Informasi dalam kegiatan produksi dapat berupa bahan baku yag diperlukan, waktu pekerjaan dalam pembuatan produk, urutan-urutan kerja, dan lain sebagainya. Apabila dalam kegiatan produksi tersebut informasi yang ada tidak dapat diterima oleh pekerja secara jelas maka akan mengakibatkan urutan pekerjaan yang dilakukan menjadi tidak berurutan dan ini akan merugikan perusahaan. Contohnya, suatu operator dalam perusahaan furniture akan membuat suatu produk meja  kerja. Karena kekurangan informasi tentang urutan kerja tentang urutan yang mana terlebih dahulu dilakukan antara mengecat komponen dahulu atau memotong komponen dahulu, maka operator melakukan pengecatan terlebih dahulu lalu memotongnya. Hal ini akan mengakibatkan kerugian karena saat dipotong maka komponen akan dihaluskan dan dapat memudarkan warna dari komponen tersebut sehingga akan dilakukan pengecatan ulang dan memakan waktu yang lama, salah satu cara yang digunakan untuk memberikan informasi urutan kerja dari tahap awal sampai akhir adalah dengan dibuatnya peta-peta kerja.
Peta-peta kerja merupakan alat yang mampu menggambarkan semua kegiatan kerja yang sistematis dan jelas dengan maksud untuk menerangkan tahapan-tahapan dari setiap kegiatan proses produksi agar proses produksi berjalan dengan baik. Informasi yang terdapat pada peta-peta kerja biasanya mengenai waktu penyelesaian, banyaknya kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir, bahan dan komponen yang digunakan, waktu menganggur, pekerjaan yang dilakukan oleh tangan kanan serta tangan kiri dan lain sebagainya.
  
1.2         Rumusan Masalah
            (Rumusan masalah digunakan untuk mengetahui masalah yang akan ada di penulisan tersebut. Biasanya rumusan masalah mempunyai kata tanda tanya, dan memiliki kata kunci yaitu bagaimana. Berikut ini adalah contoh dari rumusan masalahnya).

Setiap melakukan percobaan untuk menyelesaikan suatu permasalahan didapatkan perumusan masalah. Permasalahan yang ada dalam peta-peta kerja ini adalah bagaimana membuat peta-peta kerja dari kegiatan pembuatan produk sehingga dalam pembuatan produk tersebut dapat diketahui urutan kerjanya.

1.3           Batasan Masalah
            (Batasan masalah berisikan tentang masalah yang berkaitan pad penulisan tersebut. Batasan masalah digunakan agar masalah yang ada pada penulisan tersebut tidak menyimpang dari permasalahan lain. Dan agar penulis tetap fokus dan masalahnya tidak meluas. Berikut ini adalah batasan masalah)

Pembatasan masalah ini dilakukan untuk memudahkan dalam pembahasan dan penulisan yang harus dibuat supaya data yang diperoleh tidak menyimpang dari judul laporan. Berikut ini merupakan pembatasan masalah pada modul peta-peta kerja.
1.      Produk yang dibuat...
2.      Proses pembuatan produk...
3.      Alat yang digunakan...
4.      Peta kerja yang digunakan ialah peta kerja keseluruhan dan peta kerja setempat.

1.4              1.4       Tujuan Penelitian
(Tujuan penelitian tersebut berisikan tentang tujuan dari suatu penilitian pada penulisannya tersebut. Tujuan penelitian tersebut bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah yang ada pada penulisannya tersebut. Berikut ini adalah tujuan penelitiannya)

Penulisan laporan akhir pada modul peta-peta kerja ini memiliki beberapa tujuan. Berikut ini merupakan tujuan pada modul peta-peta kerja.
1.      Mengetahui dan memahami pengelompokkan peta-peta kerja beserta jenis-jenisnya.
2.      Mengetahui dan memahami lambang-lambang yang digunakan dalam pembuatan peta-peta kerja.
3.      Membuat produk agar dapat diketahui alur kerjanya.
4.      Membuat peta-peta kerja dari produk yang telah dibuat.
5.      Menganalisis peta-peta kerja dari pembuatan produk tersebut.

1.5              Manfaat Penelitian
(Manfaat penelitian tersebut memberikan tentang jawaban dari permasalahan yang ada pada penulisanya tersebut. Manfaat penelitiannya tersebut memberikan manfaat bagi orang-orang pembacanya. Berikut ini adalah manfaat penelitian)

1.6              Kerangka Pikir Penelitian
(Kerangka Pikir penelitian merupakan urutan-urutan dari pemikiran penelitian uantuk memecahkan masalah pada penulisannya tersebut. Berikut ini adalah kerangka pikit penelitiannya).

Jumat, 10 Oktober 2014

FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN

SEJARAH
Filsafat berasal dari bahasa Yunani, philosophia atau philosophos. Philos atau philein berarti teman atau cinta, dan shopia shopos kebijaksanaan, pengetahuan, dan hikmah atau berarti. Filsafat berarti juga mater scientiarum yang artinya induk dari segala ilmu pengetahuan. Kata filsafat dalam bahasa Indonesia memiliki padanan kata falsafah (Arab), philosophie (Prancis, Belanda dan Jerman), serta philosophy (Inggris). Dengan demikian filsafat berarti mencintai hal-hal yang bersifat bijaksana (menjadi kata sifat) bisa berarti teman kebijaksanaan (kata benda) atau induk dari segala ilmu pengetahuan. Beberapa tokohpun mengemukakan pendapat tentang ilmu fisafat, berikut ini adalah tokoh yang mengemukakan pendapatnya.
1.   Phytagoras (572-497 SM) ditahbiskan sebagai orang pertama yang memakai kata philosopia yang berarti pecinta kebijaksanaan (lover of wisdom) bukan kebijaksanaan itu sendiri.
2.  Plato (427-347 SM) mengartikannya sebagai ilmu pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang hakiki lewat dialektika.
3.       Aristoteles (382–322 SM) mendefinisikan filsafat sebagai pengetahuan tentang kebenaran.

ILMU PENGETAHUAN
Ilmu Pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, danmeningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastiandengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya. Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji denganseperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat,ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yangdimilikinya. Tujuan manusia memepunyai pengetahuan adalah.
1.        Memenuhi kebutuhan untuk kelangsungan hidup.
2.        Mengembangkan arti kehidupan.
3.        Mempertahankan kehidupan dan kemanusiaan itu sendiri.
4.        Mencapai tujuan hidup.

PENERTIAN FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
Filsafat Ilmu merupakan bagian dari Epistemologi (filsafat pengetahuan) yang secara spesifik mengkaji hakikat ilmu (pengtahuan ilmiah). Ilmu berasal dari bahasa Arab: ‘alima, ya’lamu, ‘ilman yang berarti mengetahui, memahami dan mengerti benar-benar. Dalam bahasa Inggris disebut Science, dari bahasa Latin yang berasal dari kata Scientia (pengetahuan) atau Scire (mengetahui). Sedangkan dalam bahasa Yunani adalah Episteme (pengetahuan).
Dalam kamus Bahasa Indonesia, ilmu adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang tersusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu dibidang itu (Kamus Bahasa Indonesia, 1998). Adapun jenis-jenis pengetahuan, berikut ini adalah jenis-jenis pengetahuan.
1.       Pengetahuan biasa (common sense) yang digunakan terutama untuk kehidupan sehari-hari, tanpa mengetahui seluk beluk yang sedalam-dalamnya dan seluas-luasnya.
2.    Pengetahuan ilmiah atau Ilmu, adalah pengetahuan yang diperoleh dengan cara khusus, bukan hanya untuk digunakan saja tetapi ingin mengetahui lebih dalam dan luas mengetahui kebenarannya, tetapi masihberkisar pada pengalaman.
3.      Pengetahuan filsafat, adalah pengetahuan yang tidak mengenal batas, sehingga yang dicari adalah sebab-sebab yang paling dalam dan hakiki sampai diluar dan diatas pengalaman biasa.
4.    Pengetahuan agama, suatu pengetahuan yang hanya diperoleh dari Tuhan lewat para Nabi dan Rosul-Nya. Pengetahuan ini bersifat mutlak dan wajib diyakini oleh para pemeluk agama.


Sumber: