Kamis, 18 Oktober 2012

OUTSOURCHING


Mengenal Arti Outsourcing

workmen


Apa yang Dimaksud dengan Outsourcing?
Outsourcing terbagi atas dua suku kata: out dan sourcing. Sourcing berarti mengalihkan kerja, tanggung jawab dan keputusan kepada orang lain. Outsourcing dalam bahasa Indonesia berarti alih daya. Dalam dunia bisnis, outsourcing atau alih daya dapat diartikan sebagai penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan yang sifatnya non-core atau penunjang oleh suatu perusahaan kepada perusahaan lain melalui perjanjian pemborongan pekerjaan atau penyediaan jasa pekerja/buruh.
Mengapa kita harus mengalihkan pekerjaan yang sifatnya non-core? Karena perusahaan lain dapat mengerjakannya dengan lebih murah, lebih cepat, lebih baik dan yang lebih utama lagi adalah... karena kita punya pekerjaan lain yang sifatnya core yang lebih penting.

Dasar Hukum Outsourcing
Dasar hukum outsourcing terdapat dalam beberapa Undang-Undang No.13 Tahun 2003 Pasal 64 Tentang Ketenagakerjaan yang berisi seperti ini “Perusahaan dapat menyerahkan sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan lainnya melalui perjanjian pemborongan pekerjaan atau penyediaan jasa Pekerja/Buruh yang dibuat secara tertulis”.




Keuntungan Melakukan Outsourcing
Beberapa keuntungan utama yang menjadi dasar keputusan untuk melakukan outsourcing adalah:
  1. Fokus pada kompetensi utama

  2. Penghematan dan pengendalian biaya operasional

  3. Memanfaatkan kompetensi vendor outsourcing Perusahaan menjadi lebih ramping dan lebih gesit dalam merespon pasar Mengurangi resiko

  4. Meningkatkan efisiensi dan perbaikan pada pekerjaan-pekerjaan yang sifatnya non-core


Penyebab Gagalnya Proyek Outsourcing
  1. Kurangnya komitmen, dukungan dan keterlibatan pihak manajemen dalam pelaksanaan proyek outsourcing

  2. Kurangnya pengetahuan mengenai siklus outsourcing secara utuh dan benar

  3. Kurang baiknya cara mengkomunikasikan rencana outsourcing kepada seluruh karyawan
     
  4. Terburu-buru dalam mengambil keputusan outsourcing.

  5. Outsourcing dimulai tanpa visi yang jelas dan pondasi yang kuat.

Survey Outsourcing
Untuk mendapatkan informasi yang lengkap dan objektif sebelum mengambil keputusan untuk outsourcing, ada baiknya anda menggali data-data mengenai outsourcing yang banyak tersedia di internet. Berbagai lembaga internasional telah mempublikasikan hasil survei mereka mengenai outsourcing di website mereka. Untuk menjaga objektivitas, data yang akan dibahas adalah hasil survei oleh Ernst & Young, sebuah perusahaan jasa profesional dan akuntansi internasional yang bermarkas di London.
Di tahun 2008, Ernst & Young melakukan survei untuk melihat gambaran tren outsourcing di Eropa dengan melibatkan 600 orang pembuat keputusan di perusahaan-perusahaan besar Eropa.
Hasil survei menunjukkan bahwa 7 dari 10 perusahaan di Eropa telah mengalihkan sedikitnya satu fungsi bisnis mereka.
Tabel: Outsourcing berdasarkan negara
Negara
% tingkat respon 
Rata-rata Eropa
70 %
Belgia
81 %
Spanyol
77 %
UK
71 %
Jerman
70 %
Itali
67 %
Perancis
63 %
Fokus utama outsourcing adalah fungsi-fungsi penunjang bisnis dengan fungsi perawatan (maintenance) di posisi pertama dengan nilai 76%, sedangkan fungsi sumber daya manusia menempati posisi keempat.
Fungsi penting yang berhubungan langsung dengan pelanggan perusahaan menempati posisi terakhir, yaitu pengembangan produk/manufaktur dan penjualan/pemasaran/komunikasi. Hal ini menggambarkan bahwa sebagian besar perusahaan masih belum bisa mengalihkan fungsi-fungsi penting yang menjadi keunggulan perusahaan untuk ditangani oleh perusahaan lain.
Tabel: Outsourcing berdasarkan fungsi
Fungsi Bisnis
% tingkat respon
Perawatan (Maintenance)
76 %
Distribusi/Logistik/Transportasi
73 %
TI/Telekomunikasi
68 %
Sumber Daya Manusia
59 %
Administrasi/Keuangan
56 %
Pengembangan Produk/Manufaktur
46 %
Penjualan/Pemasaran/Komunikasi
29 %
 Penghematan biaya dan peningkatan produktivitas menjadi alasan utama dari hasil keputusan melakukan outsourcing, yaitu sebesar 49%.

Tabel: Keuntungan Outsourcing
Keuntungan
% tingkat respon
Sedikitnya satu keuntungan
94 %
Penghematan biaya dan peningkatan produktivitas
49 %
Kualitas yang lebih baik
33 %
Perbaikan pengaturan /organisasi strategis
28 %
Lebih fleksibel
25 %
Masalah berkaitan dengan staf menjadi hambatan terbesar (12%) di awal implementasi outsourcing. Seperti pada penjelasan sebelumnya, hal ini kemungkinan besar terjadi karena kurang baiknya strategi dan cara mengkomunikasikan rencana outsourcing kepada karyawan sehingga muncul resistensi dari karyawan. Salah satu penyebabnya adalah karena kekhawatiran karyawan perusahaan akan adanya PHK karena posisi mereka terancam tergantikan oleh karyawan outsourcing.
Tabel: Kesulitan Awal Outsourcing
Kesulitan
 % tingkat respon
Sedikitnya satu kesulitan
44 %
Masalah berkaitan dengan karyawan
12 %
Menemukan partner yang tepat
9 %
Masalah manajemen perubahan
8 %
Masalah teknis dan IT
6 %
Masalah hukum
5 %
Lainnya
15 %
Tidak ada
45 %


Siklus Outsourcing
Berikut adalah diagram siklus outsourcing yang sebaiknya harus anda ikuti untuk menghindari kegagalan outsourcing. Diagram ini memberikan gambaran sistemik bagaimana cara mengembangkan rencana outsourcing, mulai dari studi kelayakan hingga evaluasi vendor. Seiring dengan pengalaman, efektivitas dan efisiensi proses-proses yang terjadi didalamnya harus terus dianalisis dan diperbaiki.

siklus outsourcing
Gambar 1: Siklus Outsourcing

Tidak ada komentar:

Posting Komentar